Sunday, September 4, 2016

Waspada Wabah Virus Berbahaya Baru: Virus Zika

Saat ini dunia kesehatan internasional diramaikan oleh kemunculan Virus Zika. Virus Zika dilaporkan telah menyebar di Amerika Selatan dan menyebabkan cacat bawaan pada bayi baru lahir. Virus Zika menyebar bersamaan dengan penyakit lain yang dibawa oleh nyamuk. Dr. Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease, mengatakan melalui New England Journal of Medicine, bahwa virus Zika menyebar bersamaan dengan virus West Nile, Chikungunya dan Dengue.


Gejala yang timbul akibat virus Zika antara lain demam ringan, nyeri, dan munculnya ruam. Di Brazil, virus ini diduga menyebabkan cacat bawaan pada bayi baru lahir.

Infeksi virus Zika ditemukan di Brazil dan seluruh Amerika Selatan dan saat ini telah menyebar ke Amerika Tengah dan Meksiko. Ditemukan pula kasus di Houston, Amerika Serikat, pada penderita yang mungkin terinfeksi saat sedang melakukan perjalanan.

Zika, Dengue, dan Chikungunya disebarkan oleh spesies nyamuk yang sama, yaitu Aedes aegeypti. Nyamuk Aedes aegypti dapat ditemukan di sekitar kita, misalnya di dalam genangan air. Penyakit-penyakit akibat virus tersebut hingga saat ini dapat dideteksi dengan sejumlah tes – namun belum ada tes untuk infeksi Zika – dan pengobatannya bersifat suportif.
Gejala awalnya mirip satu sama lain, namun komplikasinya berbeda: artritis reaktif pada Chikungunya, demam berdarah pada Dengue, dan cacat bawaan pada Zika. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan diagnosis pada tahap awal dan menyebabkan konsekuensi yang buruk.



Peneliti menyatakan selain untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut, perlu pula ditemukan obat spektrum luas yang dapat menangani segala jenis virus yang disebarkan melalui nyamuk dan juga vaksin untuk pencegahan. “Dalam dunia yang dipenuhi manusia, keramaian kota, perjalanan internasional terus menerus, dan perilaku manusia yang mengganggu keseimbangan lingkungan dapat menyebabkan ledakan agen infeksi yang tidak terduga,” menurut dr. Fauci. “Kita harus melakukan riset secara luas dan terintergrasi untuk memahami lebih jauh mengenaik ekosistem yang rumit untuk menanggulangi agen dalam mencegah pandemi.”

No comments:
Write comments